Balikpapan
merupakan salah satu kota di Kalimantan Timur, Indonesia. Balikpapan memiliki
penduduk sekitar 643.806 jiwa, yang merupakan 18,1 % dari keseluruhan penduduk
Kalimantan Timur. Balikpapan merupakan kota dengan biaya hidup termahal
se-Indonesia.[4] Semboyan kota Balikpapan adalah "Gawi Manuntung Waja
Sampai Kaputing" (bahasa Banjar) yang artinya adalah apabila memulai suatu
pekerjaan harus sampai selesai pelaksanaannya. Logo dari kota yang sering
dijuluki Kota Minyak (Banua Patra) atau Bumi Manuntung ini adalah Beruang madu,
binatang khas Balikpapan yang sekarang sudah mulai diambang kepunahan. Nama
asli Balikpapan adalah Billipapan[5][6] atau Balikkappan[7](logat Banjar).
Asal-usul
dan sejarah
Hikayat
populer mengenai asal-usul nama Balikpapan
Ada
beberapa hikayat populer yang menceritakan asal usul kota ini yang berada di
pesisir timur Kalimantan ini, yaitu: [8][9][10]
Adanya
10 keping papan yang kembali ke Jenebora dari 1.000 keping yang diminta oleh
Sultan Kutai sebagai sumbangan bahan bangunan untuk pembangunan Istana Baru
Kutai Lama. Kesepuluh papan yang balik tersebut disebut oleh orang Kutai
Balikpapan Tu. Sehingga wilayah sepanjang Teluk Balikpapan tersebut, tepatnya
di Jenebora disebut Balikpapan.[11]
Kantor wali kota Balikpapan.
----------
Suku
Pasir Balik (Suku Asli Balikpapan) adalah keturunan kakek dan nenek bernama
Kayun Kuleng dan Papan Ayun. Sehingga daerah sepanjang teluk Balikpapan oleh
keturunannya disebut Kuleng - Papan atau artinya Balikpapan (dalam bahasa
Paser, Kuleng artinya Balik).
Dalam
legenda lain juga disebutkan asal usul Balikpapan, yaitu dari seorang putri
yang dilepas oleh ayahnya seorang raja yang tidak ingin putrinya tersebut jatuh
ketangan musuh. Sang putri yang masih balita diikat di atas beberapa keping
papan dalam keadaan terbaring. Karena terbawa arus dan diterpa gelombang, papan
tersebut terbalik. Ketika papan tersebut terdampar di tepi pantai ditemukan
oleh seorang nelayan dan begitu dibalik ternyata terdapat seorang putri yang
masih dalam keadaan terikat. Konon putri tersebut bernama Putri Petung yang
berasal dari Kerajaan Pasir. Sehingga daerah tempat ditemukannya putri tersebut
dinamakan Balikpapan.
Hari
jadi kota Balikpapan adalah tanggal 10 Februari 1897. Penetapan tanggal ini
merupakan Seminar Sejarah kota Balikpapan pada tanggal 1 Desember 1984. Tanggal
10 Februari 1897 ini adalah tanggal pengeboran minyak pertama di Balikpapan
yang dilakukan oleh perusahaan Mathilda sebagai realisasi dari pasal-pasal
kerjasama antara J.H. Menten dengan Mr. Adams dari Firma Samuel dan Co. [12]
Gedung DPRD Kota Balikpapan.
-----------
Kutai
Daerah
Balikpapan dan Balikpapan Seberang (Penajam) merupakan bagian dari wilayah
negara dependen Kesultanan Kutai.[13][14][15] Tahun 1942 Penajam termasuk dalam
wilayah Balikpapan.[16] Sejak sekitar tahun 1636, Kalimantan pada umumnya
termasuk negeri Kutai, Paser dan Berau diklaim sebagai wilayah kedaulatan
Kesultanan Banjarmasin.[17] Pada 13 Agustus 1787, Sunan Nata Alam telah
menyerahkan kedaulatannya atas sebagian besar Kalimantan kepada perusahaan VOC,
yang kemudian diperbaharui lagi pada tanggal 4 Mei 1826 di masa Sultan Adam.
Sesudah itu Kalimantan pada umumnya menjadi wilayah negara Hindia Belanda.
Tahun 1844, negeri Kutai secara resmi mendapat pengakuan sebagai negara
dependensi di dalam Hindia Belanda.[18] Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië
tahun 1849, Kutai termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van
den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27
Agustus 1849, No. 8[19] Tahun 1855, Kutai merupakan sebagian dari de zuid- en
oosterafdeeling van Borneo.[20]
Hindia
Belanda
Dengan
ditemukannya sumber-sumber minyak di daerah Balikpapan dan daerah sekitarnya
(Samboja, Sanga-Sanga dan Muara Badak). Pemerintah Hindia Belanda akhirnya
membeli wilayah ini dari Sultan Kutai Kertanegara serta dibangun untuk
mendukung usaha-usaha pertambangan khususnya perminyakan dengan mendirikan
kilang minyak, kantor operasi serta perumahan pegawai (sisa-sisa usaha
pembangunan Hindia Belanda dapat dilihat dari pemukiman para Staf Pertamina).
Aktivitas perminyakan ini juga membantu perpindahan penduduk terutama para
pekerja dari Jawa, serta dari berbagai daerah. Saat itu perusahaan minyak yang
dikenal adalah BPM, Shell dan KPM. Wilayah Balikpapan pada tahun 1930 itu
meliputi Balikpapan Seberang (Penajam).[21]
Gerbang selamat datang di Balikpapan
dari arah utara.
---------
Jepang
Pada
masa Perang Dunia II, Jepang mengincar wilayah ini sebagai batu loncatan
mengadakan serangan ke Jawa. Pada tanggal 23 Januari 1942, armada Jepang
dibawah pimpinan Shizuo Sakaguchi merebut Balikpapan dari tangan pasukan Sekutu
dan Hindia Belanda. [22][23] Wilayah Balikpapan saat itu meliputi Balikpapan
Seberang (Penajam).[24] Nilai strategis kota Balikpapan juga diperhitungkan
tentara Sekutu, pada tahun 1945 tentara sekutu dibawah komando Australia
merebut kota ini dari tangan Jepang pada pertempuran 26 Juni-15 Juli 1945 dalam
usaha merebut kembali wilayah yang jatuh ke tangan Jepang. [25][26][27][28]
Indonesia
Berita
tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia agak terlambat sampai di kota
ini, sekitar 1945-1946 melalui pekerja BPM yang datang dari Jawa dalam rangka
rehabilitasi kilang minyak yang hancur akibat perang yang dilanjutkan dengan
pernyataan rakyat di Lapangan FONI. Namun karena Belanda berniat menguasai
kembali kota ini maka terjadi peperangan yang berlanjut sampai pada pertempuran
Sangatta. Pada masa pengakuan kedaulatan tahun 1949, wilayah ini diserahkan
kepada Pemerintah Republik Indonesia Serikat yang berlanjut kepada Republik
Indonesia.
Tugu Adipura
-------
Kependudukan
Dengan
semakin tumbuhnya perekonomian terutama sejak diberlakukannya otonomi daerah,
kota ini terus menerus dibanjiri oleh pendatang dari berbagai daerah, sehingga
pemerintah kota memberlakukan operasi kependudukan berupa operasi Kartu Tanda
Penduduk di pintu masuk kota, jalan raya, pemukiman, bandara serta pelabuhan.[29][30]
Penduduk terutama dari etnis pendatang yang sudah lama menetap di Balikpapan
yakni berasal dari etnis Jawa Timur, Banjar, Bugis, Makassar kemudian pendatang
lain yang di antaranya beretnis Madura, Manado, Gorontalo, Jawa, Sunda dan
lain-lain.
Jumlah
pendatang di Balikpapan (2011-2012)
Bulan Pendatang
Februari
2011 1.774
Maret
2011 1.899
April
2011 3.441
Mei
2011 1.879
Juni
2011 2.487
Juli
2011 2.586
Agustus
2011 2.352
September
2011 1.236
Oktober
2011 2.105
November
2011 1.077
Desember
2011 1.625
Mei
2012 2.150
Juni
2012 2.617
Juli
2012 2.717
Agustus
2012 2.542
Bundaran Rapak yang menjadi titik 0
kilometer Kota Balikpapan.
-----------
Catatan:
* perkiraan
Sumber:
Dinas Kependudukan Balikpapan[31][32]
Suku
bangsa yang ada
Ada
5 budaya dasar masyarakat asli di Kalimantan yang disebut Rumpun Kalimantan[39],
4 di antaranya terdapat di Kalimantan Timur, khususnya kota Balikpapan yaitu:
Banjar, Kutai, Dayak, Paser yang biasa disingkat Komunitas BAKUDA atau BAKUDAPA
jika dihitung mencapai 31,39% populasi (sensus tahun 2000). Diantara keempat
suku tersebut, suku Banjar merupakan yang terbanyak.[40] Selain 4 suku di atas,
banyak pula suku-suku dari pulau Sulawesi, Jawa, Sumatera, dan pulau
lainnya.[41]
Bahasa
daerah
Bahasa
daerah yang sering digunakan adalah :
Bahasa
Paser
Bahasa
Banjar
Bahasa
Bugis
Bahasa
Jawa
Bahasa
Kutai
Bahasa
Madura
Umumnya
bahasa yang digunakan pada keseharian warga Balikpapan adalah Bahasa Indonesia.
Adat
perkawinan
Penduduk
kota Balikpapan masih sangat mencintai adat-istiadat dan aturan pernikahan
tradisional. Adapun tradisi pernikahan yang sering terjadi adalah pernikahan
dengan menggunakan adat:
Suku
Kutai
Suku
Dayak
Suku
Banjar
Suku
Bugis
Suku
Jawa
Sebagian
kecil dari adat Manado, Padang,Gayo, Aceh dan Flores
Kilang minyak Balikpapan (foto semasa
kolonial Belanda).
-----------
Universitas/Perguruan
Tinggi
STT
Migas
Universitas
Balikpapan
Politeknik
Negeri Balikpapan
STMIK
Balikpapan
Rumah
ibadah
Rumah
ibadah yang terdapat di Balikpapan antara lain :
Masjid
Istiqomah, Pertamina
Masjid
At-Taqwa, Klandasan
Masjid
Al-Amin, Sepinggan
Masjid
Da'watul Falah, Sepinggan
Masjid
Al-Falah, Batakan
Masjid
Nurul Iman, Balikpapan Selatan
Mahavihara
Buddha Manggala
Gereja
Santa Theresia Prapatan
Gereja
Kristus Yesus
Pura
Giri Jaya Natha
HKBP
Balikpapan, Resort Kalimantan Timur
GPIB
Maranatha
Gereja
Kalimantan Evangelis (GKE) Getsemani, Resort Balikpapan
Geografi
Kota
Balikpapan memiliki wilayah 85% berbukit-bukit serta 12% berupa daerah datar
yang sempit yang terutama berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan sungai kecil
serta pesisir pantai. Dengan kondisi tanah yang bersifat asam (gambut) serta
dominan tanah merah yang kurang subur. Sebagaimana layaknya wilayah lain di
Indonesia, kota ini juga beriklim tropis. Kota ini berada di pesisir timur
Kalimantan yang langsung berbatasan degan Selat Makassar, memiliki teluk yang
dapat dimanfaatkan sebagai pelabuhan laut komersial dan pelabuhan minyak.
Pantai Manggar Segara Sari.
---------
Batas
wilayah
Letak
astronomis Kota Balikpapan berada di antara 1,0 LS - 1,5 LS dan 116,5 BT -
117,5 dengan luas sekitar 50.330 ha atau sekitar 503,3 km² dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut:
Utara Kabupaten Kutai Kartanegara
Selatan Selat Makassar
Barat Kabupaten Penajam Paser Utara
Timur Selat Makassar
Pembagian
wilayah dan pemerintahan
Kecamatan
Dengan
diberlakukannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 1996, maka
sejak 24 Februari 1997 Kota Balikpapan resmi dimekarkan dari 3 (tiga)
kecamatan, yakni:
Kecamatan
Balikpapan Barat
Kecamatan
Balikpapan Utara
Kecamatan
Balikpapan Timur
Menjadi
5 (lima) Kecamatan yaitu:
Kecamatan
Balikpapan Timur
Kecamatan
Balikpapan Selatan
Kecamatan
Balikpapan Tengah
Kecamatan
Balikpapan Utara
Kecamatan
Balikpapan Barat
Dome Balikpapan
---------
Kelurahan
Sehubungan
dengan pemekaran wilayah kecamatan tersebut, maka melalui Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur No. 19 Tahun 1996, maka sejak tanggal
15 Oktober 1996 ditetapkan 7 (tujuh) kelurahan persiapan menjadi kelurahan
definitif dan pada tanggal 17 Mei 1996 ditetapkan pula melalui Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur perubahan status Desa Manggar
Baru menjadi Kelurahan Manggar Baru secara definitif. Dengan demikian maka pada
saat ini wilayah Kota Balikpapan terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) kelurahan,
yaitu:
Manggar
Manggar
Baru
Lamaru
Teritip
Prapatan
Klandasan
Ulu
Klandasan
Ilir
Damai
Gunung
Bahagia
Manggar
Baru
Lamaru
Teritip
Prapatan
Klandasan
Ulu
Klandasan
Ilir
Damai
Gunung
Bahagia
Sepinggan
Gunung
Sari Ilir
Gunung
Sari Ulu
Mekar
Sari
Karang
Rejo
Sumber
Rejo
Karang
Jati
Gunung
Samarinda
Muara
Rapak
Batu
Ampar
Manggar
Baru
Lamaru
Teritip
Prapatan
Klandasan
Ulu
Klandasan
Ilir
Damai
Gunung
Bahagia
Sepinggan
Gunung
Sari Ilir
Gunung
Sari Ulu
Mekar
Sari
Karang
Rejo
Sumber
Rejo
Karang
Jati
Gunung
Samarinda
Muara
Rapak
Batu
Ampar
Karang
Joang
Baru
Ilir
Margo
Mulyo
Marga
Sari
Baru
Tengah
Baru
Ulu
Kariangau
Telaga
Sari
Tugu Kilang Minyak di Karang Anyar.
------------
Dari
27 kelurahan tersebut terdapat 369 RW dan 1.143 RT. Ini berarti bahwa jumlah RW
sebelum dan sesudah pemekaran tidak berubah, sedangkan RT mengalami penambahan
sebanyak 62 buah sehingga berubah dari jumlah 1.081 menjadi 1.143 RT.
Mendapatkan
status kota
Balikpapan
adalah berstatus sebagai kota dengan wali kota sebagai kepala daerah dan DPRD
sebagai legislatif serta memiliki perlengkapan pemerintahan dan aparatur
pemerintah seperti Kepolisian, Kejaksaan Negeri, Rumah Tahanan dan Lembaga
Permasyarakatan serta Pengadilan Negeri. Selain itu Balikpapan menjadi pusat
pemerintahan untuk wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan. Tercatat di
antaranya kantor POLDA (Kepolisian Daerah) Kalimantan Timur dan Kejaksaan
Tinggi berpusat disini. Serta markas besar Angkatan Darat, yakni Komando Daerah
Militer (KODAM) VI Mulawarman yang memiliki daerah operasi wilayah Kalimantan
Timur dan Kalimantan Selatan berpusat di kota ini. KODAM yang memiliki motto
"Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing" merupakan satu-satunya KODAM
yang berpusat di kota, bukan ibu kota provinsi.
Jalan Minyak
---------
Walikota
Berikut
adalah nama-nama pejabat wali kota Balikpapan:
H.A.R.S.
Muhammad (1960 - 1963)
Mayor
TNI AD Bambang Soetikno (1963 - 1965)
Mayor
TNI AD Imat Saili (1965 - 1967)
Mayor
POL. Zainal Arifin (1967 - 1973)
Letkol.
Pol. H.M. Asnawi Arbain (1974 - 1981)
Kol.
CZI. TNI AD Syarifudin Yoes (1981 - 1989)
H.
Hermain Okol (sebagai Pelaksana Walikota) (1989 - 1991)
Kol.
Inf. H. Tjutjup Suparna (1991 - Juni 2001)
Imdaad
Hamid (Juni 2001 - 29 Mei 2011)
H.M.
Rizal Effendi, SE.(29 Mei 2011 - kini)[42]
Ekonomi
Perekonomian
kota ini bertumpu pada sektor industri yang didominasi oleh industri minyak dan
gas, perdagangan dan jasa. Kota ini memiliki bandar udara berskala
internasional, yakni Bandara Sepinggan serta Pelabuhan Semayang selain
pelabuhan minyak yang dimiliki Pertamina.
Transportasi
Darat
Armada
transportasi darat yang ada di kota ini antara lain :
Taksi
tanpa argo meter.
Taksi
dengan argo meter.
Angkutan
Kota (Angkot) dengan jalur atau trayek berdasarkan nomor.
Ojek
atau sepeda motor.
Terminal
yang ada di kota ini bernama Batu Ampar.
RS Pertamina
-----------
Laut
Untuk
transportasi laut, di kota ini terdapat armada:
Kapal
Laut
Speed
Boat
Ketinting
Udara
Kota
Balikpapan memiliki sarana untuk transportasi udara, yaitu Bandara Sepinggan
yang dapat didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747.
Wisata
Kota
Balikpapan memiliki daerah wisata yang cukup banyak dan beragam, di antaranya
adalah:
Taman
Agrowisata, diresmikan tanggal 17 Desember 1997 oleh Bapak Tri Sutrisno,
berlokasi di Jl. Soekarno Hatta km 23, dengan luas 100 ha dan memiliki berbagai
koleksi tanaman tropis serta dilengkapi dengan tempat piknik terbuka, rumah
panjang Dayak, tempat berkemah dan pemandangan alami, dilengkapi play ground,
shelter, tempat parkir, mushola dan play group, dapat dikunjungi dengan
angkutan kota trayek nomor 8.
Wana
Wisata Km 10 adalah taman arboretum yang dibangun oleh PT. Inhutani I Unit
Balikpapan, dengan berbagai jenis pohon hutan dan buah-buahan langka, sebagai
tempat berkemah dan jogging yang sejuk dan alami, dilengkapi gedung pertemuan,
pusat informasi, gazebo, play ground dan warung kaki lima, dapat ditempuh
dengan angkutan kota trayek nomor 8.
Karang
Joang Resort, Golf dan Country Club Balikpapan, yaitu padang Golf Kariangau
terletak di Kelurahan Karang Joang, tidak jauh dari sungai Wain, terdapat drive
rain, hotel berbintang dengan teras dan pembakaran barbeque, club house dengan
kolam renang dan activity room dengan karaoke, meja bilyard, bar dan ruangan
dengan acara khusus serta tersedia menu masakan Tionghoa, Eropa dan Indonesia,
dapat dipesan pada Resort & Golf Karang Joang, Jl. Soekarno Hatta Km 5,5
Balikpapan.
Jembatan
Ulin Kariangau merupakan jembatan ulin terpanjang dengan panjang 800 m dan
lebar 2 m, terletak 11 km dari pusat kota Balikpapan, terdapat hutan bakau
dengan pemandangan lepas ke teluk Balikpapan dengan aktivitas nelayan dan
kapal-kapal yang melintas dari pelabuhan Somber menuju Pelabuhan Penajam.
Pantai
Manggar Segarasari merupakan tempat rekreasi pantai terletak 22 km dari pusat
Kota Balikpapan tepatnya di kecamatan Balikpapan Timur. Di sana terdapat
shelter, banana boat, speed boat, ruang informasi dan warung kaki lima. Pantai
ini dapat dicapai dengan angkutan kota trayek nomor 7.
Hutan
Lindung Sungai Wain merupakan hutan lindung dengan luas 10.025 ha yang dilalui
sungai Wain yang panjangnya 18.300 m dengan airnya yang jernih dengan hutan
bakau dan habitat burung, ikan , kepiting dan orang hutan.
Panorama
Dermaga Penyeberangan Somber, dapat dicapai dengan trayek angkutan kota nomor
3.
Kawasan Balikpapan Baru.
--------
Penangkaran
Buaya
Monumen
Jepang
Monumen
Perjuangan Rakyat
Perkebunan
Salak
Tugu
Peringatan Divisi 7 Australia
Kilang
Minyak Balikpapan
Monumen
Mathilda
Taman
Bekapai
Pantai
Melawai
Pantai
Polda
Pantai
Strans (Pantai Banua Patra)
Goa
Jepang
Lapangan Merdeka
------------
Meriam
Peninggalan Jepang
Kampung
Atas Air (Kampung Baru)
Museum
Tanjungpura
Lapangan
Merdeka