KAB POHUWATO

Kabupaten Pohuwato adalah kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Boalemo. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2003 tanggal 25 Februari 2003 yang ditandatangani oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.

Peta lokasi Kabupaten Pohuwato

Wilayah administratif dan kependudukan
Hingga September 2011, Kabupaten Pohuwato terdiri atas 13 kecamatan, 2 kelurahan dan 79 desa dengan jumlah penduduk 128.771 jiwa (SP 2010), serta luas 4.244,31 km² (SP 2010) sehingga tingkat kepadatan penduduknya adalah 30,34 jiwa/km².
Pembagian wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato adalah sebagai berikut:
Buntulia,
Dengilo,
Duhiadaa,
Lemito,
Marisa,
Paguat,
Patilanggio,
Popayato,
Popayato Barat,
Popayato Timur,
Randangan,
Taluditi, dan
Wanggarasi.

Peta Administrasi kabupaten pohuwato

Adapun data lengkap nama kecamatan dan desa/ kelurahan di Kabupaten Pohuwato hingga September 2011 adalah sebagai berikut.
Buntulia, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Buntulia Tengah; (2) Buntulia Utara; (3) Hulawa; (4) Karya Indah; (5) Sipatana; (6) Taluduyunu; dan (7) Taluduyunu Utara.
Dengilo, terdiri atas 5 desa, yaitu: (1) Huta Moputi; (2) Karangetang; (3) Karya Baru; (4) Padengo; dan (5) Popaya.
Duhiadaa, terdiri atas 9 desa, yaitu: (1) Bulili; (2) Buntulia Barat; (3) Buntulia Jaya; (4) Buntulia Selatan; (5) Duhiadaa; (6) Mekar Jaya; (7) Mootilango; (8) Padengo; dan (9) UPT Duhiadaa.
Lemito, terdiri atas 8 desa, yaitu: (1) Balobalonge; (2) Kenari; (3) Lemito; (4) Lemito Utara; (5) Lomuli; (6) Suka Damai; (7) Wonggarasi Barat; dan (8) Wonggarasi Tengah.
Marisa, terdiri atas 8 desa, yaitu: (1) Botubilotahu Indah; (2) Bulangita; (3) Marisa Selatan; (4) Marisa Utara; (5) Palopo; (6) Pohuwato; (7) Pohuwato Timur; dan (8) Teratai.
Paguat, terdiri atas 11 desa, yaitu: (1) Buhu Jaya; (2) Bumbulan; (3) Bunuyo; (4) Kemiri; (5) Libuo; (6) Maleo; (7) Molamahu; (8) Pentadu; (9) Siduan; (10) Sipayo; dan (11) Soginti.
Patilanggio, terdiri atas 6 desa, yaitu: (1) Balayo; (2) Dudepo; (3) Dulomo; (4) Ilo Heluma; (5) Manawa; dan (6) Suka Makmur.
Popayato, terdiri atas 10 desa, yaitu: (1) Bukit Tingki; (2) Bumi Bahari; (3) Dambalo; (4) Popayato; (5) Telaga; (6) Telaga Biru; (7) Torosiaje; (8) Torosiaje Jaya; (9) Trikora; dan (10) Tunas Harapan.
Popayato Barat, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Butungale; (2) Dudewulo; (3) Molosipat; (4) Molosipat Utara; (5) Padengo; (6) Persatuan; dan (7) Tunas Jaya.
Popayato Timur, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Bunto; (2) Kelapa Lima; (3) Londoun; (4) Maleo; (5) Marisa; (6) Milangodaa; dan (7) Tahele.
Randangan, terdiri atas 13 desa, yaitu: (1) Ayula; (2) Banuroja; (3) Huyula; (4) Imbodu; (5) Manunggal Karya; (6) Motolohu; (7) Motolohu Selatan; (8) Omayuwa; (9) Patuhu; (10) Pelambane; (11) Sari Murni; (12) Sidorukun; dan (13) Siduwonge.
Taluditi, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Kalimas; (2) Malango; (3) Mekarti Jaya; (4) Panca Karsa I; (5) Panca Karsa II; (6) Tirto Asri; dan (7) UUT Marisa VI.
Wonggarasi, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Bohusami; (2) Bukit Harapan; (3) Lembah Permai; (4) Limbula; (5) Tuweya; (6) Wonggarasi Timur; dan (7) Yipilo.

kantor bupati pohuwato
gambar.mitrasites.com

Keadaan Geografis
Kabupaten Pohuwato terletak antara 0,27° – 0,01° Lintang Utara dan 121,23° - 122,44° Bujur Timur. Pada tahun 2003 kabupaten ini terdiri dari 13 kecamatan dengan adanya 9 pemekaran kecamatan baru. Ujung paling selatan di Tanjung Panjang pada 0,41° Lintang Selatan dan 121,804° BT. Paling Utara di Gunung Tentolomatinan pada 0,938° LU dan 121,776° BT. Batas Paling Barat di Gunung Sentayu pada 0,682° LU dan 121,173°BT. Dan paling Timur didesa Tabulo pada 0,506° LU dan 122,152°BT.

Musim
Di Indonesia hanya dikenal 2 musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada bulan Juni sampai dengan September arus angin berasaldari Australia den tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan Maret arus angin banyak berasal dari Asia dan Samudera Pasifik terjadi musim hujan. Keadaan seperti ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April-Mei dan Oktober-November.

Suhu dan Kelembaban Udara
Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2004 suhu udara rata-rata pada siang hari berkisar antara 30,9° C sampai 34,2° C, sedangkan suhu udara pada malam hari berkisar antara 21,4° C sampai 23,8 C. Kelembaban udara di Gorontalo relatif tinggi. Pada tahun 2004 kelembaban relatif berkisar antara 68 persen (bulan September) sampai dengan 83 persen (bulan Februari dan Desember).

Curah Hujan
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh iklim, keadaan orografi dan perputaran atau pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Pada Tahun 2004 curah hujan di daerah ini bervariasi dari 11 mm sampai 266 mm.

Referensi
^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.

Pranala luar
(Indonesia) UU RI No.6 Tahun 2003