KALIMANTAN TIMUR


Kalimantan Timur adalah wilayah yang berstatus provinsi di Indonesia. Provinsi ini merupakan salah satu dari empat provinsi di Kalimantan.
Kalimantan Timur merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia, dengan luas wilayah 245.237,80 km2 atau sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura atau 11% dari total luas wilayah Indonesia. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur.[6]

Sejarah
Sebelum masuknya suku-suku dari Sarawak dan suku-suku pendatang dari luar pulau, wilayah ini sangat jarang penduduknya. Sebelum kedatangan Belanda terdapat beberapa kerajaan yang berada di Kalimantan Timur,

Kab Berau

Sejarah Berau
Kabupaten Berau adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Timur. Ibu kota kabupaten ini terletak di Tanjung Redeb, Berau. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 32.700 km² dan berpenduduk sebesar kurang lebih 75.000 jiwa.
Kabupaten Berau berasal dari Kesultanan Berau yang didirikan sekitar abadd ke-14. Menurut sejarah Berau, Raja pertama yang memerintah bernama Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Surya Nata Kesuma dan Isterinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri. Pusat pemerintahan kerajaan pada awalnya berkedudukan di Sungai Lati (sekarang menjadi lokasi pertambangan Batu Bara PT. Berau Coal).

Aji Raden Suryanata Kesuma menjalankan masa pemerintahannya tahun 1400 – 1432 dengan adil dan bijaksana, sehingga kesejahteraan rakyatnya meningkat. Pada masa itu dia

Kab Bulungan

Lambang Kabupaten Bulungan
Motto: Merudung Pebatun de Benuanta
Bahasa Bulungan: saling bahu-membahu antar seluruh lapisan masyarakat dalam membawa Kabupaten Bulungan ke arah yang lebih baik

Kabupaten Bulungan (dahulu bernama Kabupaten Bulongan) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Tanjung Selor.

Sejarah
Nama Bulungan berasal dari sebuah Kesultanan yang pernah

Kab Kutai Barat

Kabupaten Kutai Barat adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Dengan Ibukota Sendawar merupakan pemekaran dari wilayah Kabupaten Kutai yang telah ditetapkan berdasarkan UU. Nomor 47 Tahun 1999. Dengan luas sekitar 31.628,70 Km2 atau kurang lebih 15 persen dari luas Propinsi Kalimantan Timur dan berpenduduk sebanyak 165.934 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010) , Secara Geografis Kabupaten Kutai Barat terletak antara 113'048'49" sampai dengan 116'032'43"Bujur Timur serta di antara 103'1'05" Lintang Utara dan 100'9'33" Lintang Selatan. Adapun wilayah yang menjadi batas Kabupaten Kutai Barat adalah Kabupaten Malinau dan Negara Sarawak (Malaysia Timur) di sebelah Utara, Kabupaten Kutai Kartanegara di sebelah Timur, Kabupaten Penajam Paser Utara di sebelah Selatan dan untuk sebelah

Kab Kutai Kartanegara

Kabupaten Kutai Kartanegara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Tenggarong.

Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki luas wilayah 27.263,10 km² dan luas perairan kurang lebih 4.097 km² yang dibagi dalam 18 wilayah kecamatan dan 225 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk mencapai 626.286 jiwa (hasil sensus penduduk tahun 2010).

Batas Wilayah
Secara geografis Kabupaten Kutai Kartanegara terletak antara 115°26'28" BT - 117°36'43" BT dan 1°28'21" LU - 1°08'06" LS dengan batas administratif sebagai berikut:Utara Kabupaten Malinau
Selatan Kabupaten Penajam Paser Utara

Kab Kutai Timur

Kab Malinau

Sejarah Singkat Malinau
Kabupaten Malinau merupakan salah satu daerah hasil pemekaran wilayah Kabupaten Bulungan berdasarkan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999.
Pada awalnya Malinau adalah sebuah kawasan pemukiman yang semula dihuni suku Tidung. Daerah ini selanjutnya menjadi kampung, berubah menjadi kecamatan. Kini Malinau menjadi ibukota kabupaten.
Berdasarkan keterangan tokoh masyarakat suku Tidung, asal mula timbulnya atau disebutnya nama Malinau saat kedatangan orang-orang Belanda ke pemukiman yang dulunya bernama Desa Selamban. Di Desa Selamban tinggal penduduk dari kalangan keluarga Suku Tidung. Sedangkan di seberang sungai terdapat Desa Pelita Kanaan, yang terletak di tepi sungai Kabiran tempat bermukimnya Suku Abai.
Pada saat Belanda datang ke desa ini, terjadilah dialog dengan sekelompok Suku Abai yakni kaum ibu yang sedang membuat sagu dari aren. Orang Belanda lantas bertanya: "Apa nama sungai ini?" Maksudnya sungai di desa mereka. Penduduk yang mendapat pertanyaan tersebut tidak mengerti. Mereka hanya menduga maksud pertanyaan orang Belanda tersebut, mereka sedang mengerjakan atau melakukan apa. Lantas salah seorang dari mereka menjawab: "Mal Inau dako", yang maksudnya sedang mengolah atau memasak sagu enau/aren. Mal artinya membuat, sedangkan Inau artinya pohon enau/aren. Orang Belanda yang bertanya mencatatnya. Jadi nama Malinau lahir secara tidak sengaja
Kemudian nama Malinau dalam peta dan administrasi Pemerintah Hindia Belanda yang menyebutkan ada nama sungai Malinau. Sejak itulah daerah ini disebut dengan nama Malinau. Sedangkan dalam perkembangannya, daerah Malinau makin banyak penduduknya yang mulai menyebar ke sebelah hulu dan hilir Desa Selamban sebelumnya. Terus berkembang menjadi kota kecil yang kemudian menjadi Kecamatan Malinau. Terakhir setelah adanya pemekaran wilayah Kabupaten Bulungan, Malinau menjadi ibukota Kabupaten.

Lambang Daerah
Logo Kabupaten Malinau adalah INTIMUNG, berasal dari gabungan beberapa bahasa setempat, antara lain:
INTILUN (bahasa Tidung) yang berarti: bersatu, bergotong royong, bekerja sama.
PAMONG (bahasa Lundayeh, Berusu, Abai) yang berarti: bersama-sama/kebersamaan.
PEMONG/PEMUNG (asal kata Pemung Taway, bahasa Kenyah) yang berarti: seia-sekata/kebersamaan.
Dari kombinasi beberapa bahasa setempat itulah nama logo kabupaten menjadi INTIMUNG yang memiliki makna bersatu dalam kebersamaan, bergotong-royong dalam membangun/bekerja yang dilandasi oleh niat yang tulus dan suci bagi pelaksanaan pembangunan yang jujur dan demokratis.

ARTI DAN MAKNA LOGO/LAMBANG DAERAH
Arti dan makna/lambang daerah Kabupaten Malinau adalah sebagai berikut:
Lambang Perisai Bersudut Lima:
Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Republik Indonesia dan sebagai alat pelindung dalam mencapai cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945.
Tulisan Kabupaten Malinau di atas warna hitam diatas warna kuning:
Dengan penuh kesungguhan, rakyat dan Pemerintah Kabupaten Malinau siap menghadapi masa depan menuju kejayaan.
Bintang berwarna kuning emas:
Simbol sila pertama dari Pancasila (Tuhan diatas segala-galanya), warna kuning emas mengartikan keluhuran dan keagungan.
Dua Kepala Burung Enggang di atas bunga kapas dan padi:
Melambangkan keindahan dan keagungan seni budaya dan adat istiadat setempat. Hampir setiap suku di Kabupaten Malinau menganggap Burung Enggang merupakan Raja dan burung yang sangat berwibawa.
Gambar Kapas dan Padi (Simbol Sila Kelima dari Pancasila):
Melambangkan keadilan dan kemakmuran. Simbol sila pertama dari Pancasila (Tuhan diatas segala-galanya), warna kuning emas mengartikan keluhuran dan keagungan.
17 butiran padi melambangkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
8 buah kapas melambangkan bulan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
4 ikatan di atas dan 5 ikatan di bawah (di bawah kata INTIMUNG) melambangkan arti tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Gambar Perisai (Telabang) dan Sumpit Bersilang Mandau:
Merupakan senjata tradisionil khas rakyat Kalimantan Timur umumnya, yang diartikan sebagai sesiapsiagaan rakyat/Pemerintah Kabupaten Malinau menghadapi tantangan masa depan.
12 Untaian Gelombang Kayu dan 10 Untaian Kayu dan 10 Buah Untaian Batubara:
Merupakan tanggal dan bulan terbentuknya Kabupaten Malinau.
9 tumpukan/muatan kayu dan 9 gundukan/muatan batubara di atas kapal/perahu:
Merupakan tahun pembentukan Kabupaten Malinau (1999).
Gambar Kapal Warna Kuning:
Melambangkan pentingnya sarana transportasi perairan untuk melancarkan jantung perekonomian masyarakat Kabupaten Malinau. Warna kuning mengartikan membawa kekayaaan alam Kabupaten Malinau menuju kekayaan dan kemakmuran masyarakat/Pemerintah Kabupaten Malinau.
Point 6,7,8 dan 9 merupakan rangkaian kekayaan adat istiadat dan kekayaan sumber daya alam Kabupaten Malinau yang dilingkari dalam satu kesatuan yang berbentuk jantung yang menjadi andalan utama untuk membangun masyarakat yang adil, makmur dan merata.
Terdapat 3 Gelombang Warna Putih:
Menggambarkan 3 sungai besar yang terdapat di Kabupaten Malinau, yaitu: Sungai Mentarang, Sungai Tubu dan Sungai Malinau.
Tulisan Intimung pada Pita Warna Putih:
Berarti berkumpul atau bermusyawarah yang dilandasi oleh niat yang tulus dan suci merupakan kata kunci bagi pelaksanaan pembangunan yang jujur dan demokratis.
Intimung juga mengandung makna: In (indah), Ti (tertib), M (makmur), Ung (unggul).

Peta Administratif Kabupaten Malinau

Kab Nunukan


Lambang Kabupaten Nunukan
Motto: Penekindi Debaya
(Bahasa Tidung: Membangun Daerah)

Kabupaten Nunukan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Nunukan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 14.493 km² dan berpenduduk sebanyak 140.842 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Motto Kabupaten Nunukan adalah "Penekindidebaya" yang artinya "Membangun Daerah" yang berasal dari bahasa Tidung. Nunukan juga adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Kab Paser

Kab Penajam Paser Utara


Kabupaten Penajam Paser Utara, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Penajam. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara disebelah Utara, sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar dan Kota Balikpapan, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pasir dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat. Penajam merupakan kabupaten termuda di provinsi Kalimantan Timur yang merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Pasir.
Sejarah

Bagian dari Kabupaten Pasir
Daerah Penajam Paser Utara secara formal awalnya masuk dalam

Kab Tana Tidung


Kabupaten Tana Tidung adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia, yang disetujui pembentukannya pada Sidang Paripurna DPR RI pada tanggal 17 Juli 2007. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari 3 wilayah kecamatan di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur, yakni Kecamatan Sesayap, Sesayap Hilir dan Tanah Lia. Sejak tahun 2012, kabupaten ini merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, seiring dengan pemekaran provinsi baru tersebut dari Provinsi Kalimantan Timur.

Sejarah
Asal-usul nama Tideng Pale (Ibukota Kabupaten Tana Tidung)
Nama Ibukota Kabupaten ini memang unik dengan ejaannya yang khas Tideng Pale (baca: Tidung Pala), Nama Tideng Pale berasal dari dua

Kota Balikpapan


Balikpapan merupakan salah satu kota di Kalimantan Timur, Indonesia. Balikpapan memiliki penduduk sekitar 643.806 jiwa, yang merupakan 18,1 % dari keseluruhan penduduk Kalimantan Timur. Balikpapan merupakan kota dengan biaya hidup termahal se-Indonesia.[4] Semboyan kota Balikpapan adalah "Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing" (bahasa Banjar) yang artinya adalah apabila memulai suatu pekerjaan harus sampai selesai pelaksanaannya. Logo dari kota yang sering dijuluki Kota Minyak (Banua Patra) atau Bumi Manuntung ini adalah Beruang madu, binatang khas Balikpapan yang sekarang sudah mulai diambang kepunahan. Nama asli Balikpapan adalah Billipapan[5][6] atau Balikkappan[7](logat Banjar).

Asal-usul dan sejarah
Hikayat populer mengenai asal-usul nama Balikpapan

Kota Bontang


Lambang Kota Bontang
Motto: Bessai Berinta
(bahasa setempat):
"Mendayung Bersama"

Semboyan: Kota "Taman" (Tertib, Agamais, Mandiri, Aman dan Nyaman)
Kota Bontang adalah sebuah kota di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 120 kilometer dari Kota Samarinda, berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di utara dan barat, Kabupaten Kutai Kartanegara di selatan dan Selat Makassar di timur. Letak geografisnya 0.137° LU dan 117.5° BT.

Kota Samarinda


Kota Samarinda adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Seluruh wilayah kota ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda dapat dicapai dengan perjalanan darat, laut dan udara. Dengan Sungai Mahakam yang membelah di tengah Kota Samarinda, yang menjadi "gerbang" menuju pedalaman Kalimantan Timur. Kota ini memiliki luas wilayah 718 kilometer persegi[3] dan berpenduduk 726.223 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010), menjadikan kota ini berpenduduk terbesar di seluruh Kalimantan.

Sejarah
Samarinda yang dikenal sebagai kota seperti saat ini dulunya adalah

Kota Tarakan


Kota Tarakan merupakan satu-satunya kota di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia dan juga merupakan kota terkaya ke-17 di Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 250,80 km² dan sesuai dengan data Badan Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana, Kota Tarakan berpenduduk sebanyak 239.787 jiwa. Tarakan atau juga dikenal sebagai Bumi Paguntaka, berada pada sebuah pulau kecil. Semboyan dari kota Tarakan adalah Tarakan Kota "BAIS" (Bersih, Aman, Indah, Sehat dan Sejahtera).

Sejarah
Tarakan menurut cerita rakyat berasal dari bahasa tidung “Tarak” (bertemu) dan “Ngakan” (makan) yang secara harfiah dapat

data

data

data

SULAWESI UTARA


Provinsi Sulawesi Utara terletak di ujung utara Pulau Sulawesi dengan Ibu kota terletak di kota Manado. Provinsi ini di sebelah selatan berbatasan dengan provinsi Gorontalo yang merupakan hasil pemekaran wilayah dari provinsi Sulawesi Utara. Sementara kepulauan Sangihe dan Talaud merupakan bagian utara dari provinsi ini merupakan berbatasan dengan Davao del Sur di negara Filipina.

Sejarah
Pemerintahan

Kab Bolaang Mongondow


Kabupaten Bolaang Mongondow adalah kabupaten di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Ibukotanya adalah Kotamobagu. Etnis Mayoritas di kabupaten ini adalah Suku Mongondow. Bahasa ibu penduduk asli di daerah ini adalah Bahasa Mongondow.
Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow telah mengalami sejumlah pemekaran. Tahun 2007 dimekarkan menjadi Kota Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Pada tahun 2008 dimekarkan lagi menjadi Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

Daftar Kecamatan
Setelah dimekarkan (dengan membentuk Kabupaten Bolaang

Kab Bolaang Mongondow Selatan


Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia dengan pusat pemerintahan berada di Bolaang Uki. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Bolaang Mongondow. Peresmian dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri, Mardiyanto di Manado pada hari Selasa, 30 September 2008.

Kab Bolaang Mongondow Timur


Kabupaten Bolaang Mongondow Timur adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia dengan pusat pemerintahan berlokasi di Tutuyan. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Bolaang Mongondow. Peresmian dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri, Mardiyanto di Manado pada hari Selasa, 30 September 2008.

Kab Bolaang Mongondow Utara


Kabupaten Bolaang Mongondow Utara adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Ibukotanya adalah Boroko. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari 2007.
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara adalah 1 dari 16 usulan pemekaran kabupaten/kota yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 8 Desember 2006. Ke-16 kabupaten/kota tersebut adalah:
Kabupaten Bandung Barat
Kabupaten Gorontalo Utara
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Kabupaten Minahasa Tenggara

Kab Kepulauan Sangihe


Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Kabupaten ini berasal dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada tahun 2000. Ibu kota kabupaten ini adalah Tahuna. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.012,94 km² dan berpenduduk sebanyak 129.609 jiwa (2008).
Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2007, sebagian wilayah Kabupaten Sangihe dimekarkan menjadi kabupaten baru, yaitu Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro atau disingkat Kabupaten Sitaro yang diresmikan pada tanggal 23 Mei 2007.
Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak di antara Pulau Sulawesi dengan Pulau Mindanao, (Filipina) serta berada di bibir Samudera Pasifik.

Kab Kep Siau Tagulandang Biaro

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro atau disingkat Kabupaten Sitaro adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, beribukota di Ondong Siau. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007 dan diresmikan pada tanggal 23 Mei 2007 sekaligus dengan pelantikan PPS Bupati Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Drs. Idrus Mokodompit. Saat ini kabupaten ini dipimpin oleh Bupati Tonny Supit, SE, MM. serta Wakil Bupati Piet Hein Kuerah.

Pemerintah
Secara kelembagaan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Kab Kepulauan Talaud

Kab Minahasa

Kab Minahasa Selatan

Kab Minahasa Tenggara

Kab Minahasa Utara

Kota Bitung

Kota Kotamobagu

Kota Manado

Kota Tomohon

data

data

data

Gorontalo

Kabupaten Boalemo

Kabupaten Bone Bolango

KAB GORONTALO

Lambang Kabupaten Gorontalo
Motto: Gema Rahmi (Gerakan Masyarakat yang Bersih, Apik, Rapi, Mandiri, dan Indah)

Kabupaten Gorontalo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Gorontalo, Pulau Sulawesi yang merayakan hari jadinya setiap tanggal 26 November, terhitung sejak tahun 1673 atau (16 Syakban 1084 Hijriah). Kabupaten Gorontalo dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi dengan ibu kota semula Isimu. Pada tahun 1978 ibu kota Kabupaten Gorontalo dipindahkan ke Limboto. Ada sebagian data pada atlas atau peta yang memuat ibu kota Kabupaten Gorontalo adalah Isimu. Jelas hal tersebut tidak sesuai dengan realita dan fakta yang ada di lapangan saat ini.

Sampai dengan tahun 2011, Kabupaten Gorontalo sudah mengalami tiga kali proses pemekaran. Pertama, tahun 1999 yang melahirkan Kabupaten Boalemo; kedua, tahun 2003, yang melahirkan Kabupaten Bone Bolango; dan ketiga, tahun 2007 yang melahirkan Kabupaten Gorontalo Utara.

Batas Wilayah
Letak Kabupaten Gorontalo terletak pada posisi di antara 00.24" - 10.02 Lintang Utara (LU) dan 121².59" - 123o.32 Bujur Timur (BT) dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:Utara            Laut Sulawesi
Selatan            Teluk Tomini
Barat   Kabupaten Boalemo
Timur   Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Bolaang Mongondow

Peta lokasi Kabupaten Gorontalo

Wilayah Administratif dan Penduduk
Sebelum dimekarkan
Sebelum dimekarkan pada tahun 1999, Kabupaten Gorontalo terdiri atas 18 kecamatan dengan luas 11.696 km² dan berpenduduk 672.000 jiwa (1997). Ke-18 kecamatan dimaksud adalah:
Atinggola,
Batudaa,
Batudaapantai,
Boliyohuto,
Bonepantai,
Kabila,
Kwandang,
Limboto,
Marisa,
Paguat,
Paguyaman,
Popayato,
Sumalata,
Suwawa,
Tapa,
Telaga,
Tibawa, dan
Tilamuta.

Setelah dimekarkan
Setelah dimekarkan pada bulan Januari 2003, wilayah Kabupaten Gorontalo tinggal mencakup 17 wilayah kecamatan, 155 desa, 29 kelurahan, berpenduduk 415.672 (tahun 2004) dengan tingkat kepadatan 86,15 jiwa/km² (1997). Pada tanggal 2 Januari 2007, Kabupaten Gorontalo kembali dimekarkan dengan membentuk Kabupaten Gorontalo Utara. Sampai dengan September 2010, Kabupaten Gorontalo memiliki luas 2.124,60 km² dengan jumlah penduduk 354.857 jiwa (berdasarkan data SP 2010) dengan tingkat kepadatan penduduk 167,02 jiwa/km². Kabupaten Gorontalo hingga saat ini (2011) mencakup 18 wilayah kecamatan, 12 kelurahan, dan 157 desa.

Adapun ke-18 kecamatan dimaksud adalah sebagai berikut.
Asparaga,
Batudaa,
Batudaa Pantai,
Bilato,
Biluhu,
Boliyohuto,
Bongomeme,
Limboto,
Limboto Barat,
Mootilango,
Pulubala,
Tabongo,
Telaga,
Telaga Biru,
Talaga Jaya
Tibawa,
Tilango, dan
Tolangohula.

Daftar Kecamatan, Desa, dan Kelurahan
Selanjutnya, data lengkap nama kecamatan dan desa/ kelurahan di Kabupaten Gorontalo hingga September 2011 adalah sebagai berikut.
Asparaga, terdiri atas 5 desa, yaitu: (1) Bululi; (2) Karya Indah; (3) Mohiyolo; dan (4) Pangahu.
Batudaa, terdiri atas 8 desa, yaitu: (1) Barakati; (2) Bua; (3) Dunggala; (4) Huntu; (5) Ilohungayo; (6) Iluta; (7) Payunga; dan (8) Pilobuhuta.
Batudaa Pantai, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Biluhu Timur; (2) Bongo; (3) Kayubulan; (4) Lamu; (5) Lopo; (6) Olimoo'o; dan (7) Tontayuo.
Bilato (diresmikan oleh Bupati Gorontalo David Bobihoe Akib 7 Januari 2011), terdiri atas 5 desa, yaitu: (1) Bilato; (2) Taulaa; (3) Totopo; (4) …………..; dan (5) ……….. .
Biluhu, terdiri atas 6 desa, yaitu: (1) Biluhu Barat; (2) Biluhu Tengah; (3) Huwongo; (4) Lobuto; (5) Lobuto Timur; dan (6) Luluo.
Boliyohuto, terdiri atas 12 desa, yaitu: (1) Bandung Rejo; (2) Bumela; (3) Diloniyohu; (4) Iloheluma; (5) Ilomata; (6) Lamahu; (7) Monggolito; (8) Motoduto; (9) Parungi; (10) Potanga; (11) Sido Mulyo; dan (12) Sidodadi.
Bongomeme, terdiri atas 19 desa, yaitu: (1) Ambara; (2) Ayuhula; (3) Batu Loreng; (4) Batulayar; (5) Bongohulawa; (6) Bongomeme; (7) Dulamayo; (8) Dungaliyo; (9) Duwanga; (10) Huntulohulawa; (11) Kaliyoso; (12) Molanihu; (13) Molas; (14) Molopatodu; (15) Otopade; (16) Pangadaa; (17) Pilolalenga; (18) Tohupo; dan (19) Upomela.
Limboto, terdiri atas 12 kelurahan, yaitu: (1) Biyonga; (2) Bolihuangga; (3) Bongohulawa; (4) Bulota; (5) Dutulanaa; (6) Hepuhulawa; (7) Hunggaluwa; (8) Hutuo; (9) Kayubulan; (10) Kayumerah; (11) Malahu; dan (12) Tenilo.
Limboto Barat, terdiri atas 10 desa, yaitu: (1) Daenaa; (2) Hayahaya; (3) Huidu; (4) Huidu Utara; (5) Hutabohu; (6) Ombulo; (7) Padengo; (8) Pone; (9) Tunggulo; dan (10) Yosonegoro.
Mootilango, terdiri atas 10 desa, yaitu: (1) Helumo; (2) Huyula; (3) Karya Mukti; (4) Paris; (5) Payu; (6) Pilomonu; (7) Satria; (8) Sido Mukti; (9) Suka Maju; dan (10) Talumopatu.
Pulubala, terdiri atas 10 desa, yaitu: (1) Ayumolingo; (2) Bakti; (3) Molalahu; (4) Molamahu; (5) Mulyonegoro; (6) Pongongaila; (7) Pulubala; (8) Puncak; (9) Toydito; dan (10) Tridarma.
Tibawa, terdiri atas 15 desa, yaitu: (1) Balahu; (2) Botumoputih; (3) Buhu; (4) Datahu; (5) Dunggala; (6) Ilomata; (7) Iloponu; (8) Isimu Raya; (9) Isimu Selatan; (10) Isimu Utara; (11) Labanu; (12) Molowahu; (13) Motilango; (14) Reksonegoro; dan (15) Tolotio.
Tabongo, terdiri atas 9 desa, yaitu: (1) Ilomangga; (2) Limehe Barat; (3) Limehe Timur; (4) Limehu; (5) Moahudu; (6) Motinelo; (7) Tabongo Barat; (8) Tabongo Timur; dan (9) Teratai.
Telaga: , terdiri atas 8 desa, yaitu: (1) Bulila; (2) Doluhupa; (3) Dulamayo Barat; (4) Dulamayo Selatan; (5) Luhu; (6) Mongolato; (7) Pilohayanga; dan (8) Pilohayanga Barat.
Telaga Biru, terdiri atas 14 desa, yaitu: (1) Dulamayo Utara; (2) Dumati; (3) Lupoyo; (4) Modellidu; (5) Pantungo; (6) Pentadio Barat; (7) Pentadio Timur; (8) Talumelito; (9) Timuato; (10) Tinelo; (11) Tuladenggi; (12) Ulapato A; dan (13) Ulapato B; (14) Tapaluluo.
Talaga Jaya, terdiri atas 5 desa, yaitu: (1) Buhu; (2) Bulota; (3) Bunggalo; (4) Hutadaa; dan (5) Luwoo.
Tilango, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Dulomo; (2) Ilotidea; (3) Lauwonu; (4) Tabumela; (5) Tenggela; (6) Tilote; dan (7) Tualango.
Tolangohula, terdiri atas 9 desa, yaitu: (1) Bina Jaya; (2) Gandasari; (3) Lakeya; (4) Molohu; (5) Polohungo; (6) Sidoarjo; (7) Sukamakmur; (8) Sukamakmur Utara; dan (9) Tamaila.

Referensi
^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.

Pranala luar
(Indonesia) Situs Web Resmi Kabupaten Gorontalo

KAB GORONTALO UTARA

Kabupaten Gorontalo Utara adalah sebuah kabupaten di Provinsi Gorontalo, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kwandang. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari 2007. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran ketiga (2007) Kabupaten Gorontalo.
Kabupaten Gorontalo Utara terdiri atas 11 kecamatan, 1 kelurahan dan 59 desa dengan jumlah penduduk 104.068 jiwa (data SP 2010) serta luas 1.230,07 km² (data SP 2010, sehingga tingkat kepadatan penduduknya adalah 84,60 jiwa/km².

Peta lokasi Kabupaten Gorontalo Utara

Daftar Kecamatan
Wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara adalah sebagai berikut.
Anggrek,
Atinggola,
Biau, mekaran Kecamatan Tolinggula 2011,
Gentumaraya,
Kwandang,
Monano, mekaran Kecamatan Anggrek 2011,
Ponelo Kepulauan, mekaran Kecamatan Kwandang 2011,
Sumalata,
Sumalata Timur, mekaran kecamatan Sumalata 2011,
Tolinggula, dan
Tomilito, mekaran Kecamatan Kwandang 2011.

Adapun data lengkap nama kecamatan dan desa/ kelurahan di Kabupaten Gorontalo Utara sampai dengan September 2011 adalah sebagai berikut.
Anggrek, terdiri atas 12 desa, yaitu: (1) Dudepo; (2) Dunu; (3) Ilangata; (4) Monano; (5) Monas; (6) Mootilango; (7) Mootilango; (8) Popalo; (9) Popalo; (10) Tolango; (11) Tolongio; dan (12) Tudi.
Atinggola, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Bintana; (2) Buata; (3) Ilomata; (4) Imana; (5) Kota Jin; (6) Monggupo; dan (7) Pinontoyonga.
Biau (mekaran dari Kecamatan Tolinggula 2011), terdiri atas 5 desa, yaitu: (1) ……………..; (2) …………..; (3) ………..; (4) ………………; dan (5) ………….. .
Gentumaraya, terdiri atas 5 desa, yaitu: (1) Dumolodo; (2) Gentuma; (3) Ipilo; (4) Langke; dan (5) Molonggota.
Kwandang, terdiri atas 13 desa, yaitu: (1) Bualemo; (2) Bulalo; (3) Dambalo; (4) Leboto; (5) Molantadu; (6) Molingkapoto; (7) Moluo; (8) Mootinelo; (9) Ponelo; (10) Pontolo; (11) Posso; (12) Tanjung Karang; dan (13) Titidu.
Monano (mekaran dari Kecamatan Anggrek 2011), terdiri atas 5 desa, yaitu: (1) ……………..; (2) …………..; (3) ………..; (4) ………………; dan (5) ………….. .
Ponelo Kepulauan (mekaran dari Kecamatan Kwandang 2011), terdiri atas 5 desa, yaitu: (1) ……………..; (2) …………..; (3) ………..; (4) ………………; dan (5) ………….. .
Sumalata, terdiri atas 10 desa, yaitu: (1) Buladu; (2) Buloila; (3) Bulontio Barat; (4) Bulontio Timur; (5) Deme I; (6) Deme II; (7) Dulukapa; (8) Kasia; (9) Kikia; dan (10) Wubudu.
Sumalata Timur (mekaran dari Kecamatan Sumalata 2011), terdiri atas 5 desa, yaitu: (1) ……………..; (2) …………..; (3) ………..; (4) ………………; dan (5) ………….. .
Tolinggula, terdiri atas 11 desa, yaitu: (1) Biawu; (2) Didingga; (3) Limbato; (4) Molangga; (5) Papualangi; (6) Potanga; (7) SP Sumalata III; (8) Tolinggula Pantai; (9) Tolinggula Tengah; (10) Tolinggula Ulu; dan (11) Windu.
Tomilito (mekaran dari Kecamatan Kwandang 2011), terdiri atas 5 desa, yaitu: (1) …
Referensi
^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.

KAB POHUWATO

Kabupaten Pohuwato adalah kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Boalemo. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2003 tanggal 25 Februari 2003 yang ditandatangani oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.

Peta lokasi Kabupaten Pohuwato

Wilayah administratif dan kependudukan
Hingga September 2011, Kabupaten Pohuwato terdiri atas 13 kecamatan, 2 kelurahan dan 79 desa dengan jumlah penduduk 128.771 jiwa (SP 2010), serta luas 4.244,31 km² (SP 2010) sehingga tingkat kepadatan penduduknya adalah 30,34 jiwa/km².
Pembagian wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato adalah sebagai berikut:
Buntulia,
Dengilo,
Duhiadaa,
Lemito,
Marisa,
Paguat,
Patilanggio,
Popayato,
Popayato Barat,
Popayato Timur,
Randangan,
Taluditi, dan
Wanggarasi.

Peta Administrasi kabupaten pohuwato

Adapun data lengkap nama kecamatan dan desa/ kelurahan di Kabupaten Pohuwato hingga September 2011 adalah sebagai berikut.
Buntulia, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Buntulia Tengah; (2) Buntulia Utara; (3) Hulawa; (4) Karya Indah; (5) Sipatana; (6) Taluduyunu; dan (7) Taluduyunu Utara.
Dengilo, terdiri atas 5 desa, yaitu: (1) Huta Moputi; (2) Karangetang; (3) Karya Baru; (4) Padengo; dan (5) Popaya.
Duhiadaa, terdiri atas 9 desa, yaitu: (1) Bulili; (2) Buntulia Barat; (3) Buntulia Jaya; (4) Buntulia Selatan; (5) Duhiadaa; (6) Mekar Jaya; (7) Mootilango; (8) Padengo; dan (9) UPT Duhiadaa.
Lemito, terdiri atas 8 desa, yaitu: (1) Balobalonge; (2) Kenari; (3) Lemito; (4) Lemito Utara; (5) Lomuli; (6) Suka Damai; (7) Wonggarasi Barat; dan (8) Wonggarasi Tengah.
Marisa, terdiri atas 8 desa, yaitu: (1) Botubilotahu Indah; (2) Bulangita; (3) Marisa Selatan; (4) Marisa Utara; (5) Palopo; (6) Pohuwato; (7) Pohuwato Timur; dan (8) Teratai.
Paguat, terdiri atas 11 desa, yaitu: (1) Buhu Jaya; (2) Bumbulan; (3) Bunuyo; (4) Kemiri; (5) Libuo; (6) Maleo; (7) Molamahu; (8) Pentadu; (9) Siduan; (10) Sipayo; dan (11) Soginti.
Patilanggio, terdiri atas 6 desa, yaitu: (1) Balayo; (2) Dudepo; (3) Dulomo; (4) Ilo Heluma; (5) Manawa; dan (6) Suka Makmur.
Popayato, terdiri atas 10 desa, yaitu: (1) Bukit Tingki; (2) Bumi Bahari; (3) Dambalo; (4) Popayato; (5) Telaga; (6) Telaga Biru; (7) Torosiaje; (8) Torosiaje Jaya; (9) Trikora; dan (10) Tunas Harapan.
Popayato Barat, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Butungale; (2) Dudewulo; (3) Molosipat; (4) Molosipat Utara; (5) Padengo; (6) Persatuan; dan (7) Tunas Jaya.
Popayato Timur, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Bunto; (2) Kelapa Lima; (3) Londoun; (4) Maleo; (5) Marisa; (6) Milangodaa; dan (7) Tahele.
Randangan, terdiri atas 13 desa, yaitu: (1) Ayula; (2) Banuroja; (3) Huyula; (4) Imbodu; (5) Manunggal Karya; (6) Motolohu; (7) Motolohu Selatan; (8) Omayuwa; (9) Patuhu; (10) Pelambane; (11) Sari Murni; (12) Sidorukun; dan (13) Siduwonge.
Taluditi, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Kalimas; (2) Malango; (3) Mekarti Jaya; (4) Panca Karsa I; (5) Panca Karsa II; (6) Tirto Asri; dan (7) UUT Marisa VI.
Wonggarasi, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Bohusami; (2) Bukit Harapan; (3) Lembah Permai; (4) Limbula; (5) Tuweya; (6) Wonggarasi Timur; dan (7) Yipilo.

kantor bupati pohuwato
gambar.mitrasites.com

Keadaan Geografis
Kabupaten Pohuwato terletak antara 0,27° – 0,01° Lintang Utara dan 121,23° - 122,44° Bujur Timur. Pada tahun 2003 kabupaten ini terdiri dari 13 kecamatan dengan adanya 9 pemekaran kecamatan baru. Ujung paling selatan di Tanjung Panjang pada 0,41° Lintang Selatan dan 121,804° BT. Paling Utara di Gunung Tentolomatinan pada 0,938° LU dan 121,776° BT. Batas Paling Barat di Gunung Sentayu pada 0,682° LU dan 121,173°BT. Dan paling Timur didesa Tabulo pada 0,506° LU dan 122,152°BT.

Musim
Di Indonesia hanya dikenal 2 musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada bulan Juni sampai dengan September arus angin berasaldari Australia den tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan Maret arus angin banyak berasal dari Asia dan Samudera Pasifik terjadi musim hujan. Keadaan seperti ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April-Mei dan Oktober-November.

Suhu dan Kelembaban Udara
Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2004 suhu udara rata-rata pada siang hari berkisar antara 30,9° C sampai 34,2° C, sedangkan suhu udara pada malam hari berkisar antara 21,4° C sampai 23,8 C. Kelembaban udara di Gorontalo relatif tinggi. Pada tahun 2004 kelembaban relatif berkisar antara 68 persen (bulan September) sampai dengan 83 persen (bulan Februari dan Desember).

Curah Hujan
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh iklim, keadaan orografi dan perputaran atau pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Pada Tahun 2004 curah hujan di daerah ini bervariasi dari 11 mm sampai 266 mm.

Referensi
^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.

Pranala luar
(Indonesia) UU RI No.6 Tahun 2003