KAB MOROWALI

Sejarah

Kabupaten Morowali merupakan Kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran wilayah Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-undang RI Nomor 51 Tahun 1999. Kabupaten Morowali merupakan salah satu dari sembilan Kabupaten Morowali dan satu kota yang ada di propinsi Sulawesi Tengah. Sejarah perjuangan untuk melahirkan Kabupaten Morowali sudah lama tumbuh dan menggelora di hati masyarakat. Aspirasi tersebut terus berkembang yang kemudian sampai pada tingkat lahirnya kemampuan politik dari wakil-wakil rakyat di lembaga DPRD dengan dicetuskannya Resolusi DPRD-GR Propinsi Sulawesi Tengah nomor :  1/DPRD/1966 yang isinya meminta kepada Pemerintah Pusat agar Propinsi Sulawesi Tengah dimekarkan menjadi 11 (sebelas) daerah otonom tingkat II, yaitu 2 (dua) Kotamadya dan 9 Kabupaten, salah satu diantaranya adlah Kabupaten Morowali (waktu itu masih disebut Mori Bungku).

komplek kantor bupati.

Sejarah perjuangan panjang ini ternyata tak pernah mengenal akhir, sehingga begitu masa reformasi, peralihan orde baru ke masa reformasi saat ini, di mana kebebasan demokrasi lebih digaungkan sebagai konsep pemerintahan, dengan kemudian diterapkannya konsep pemerintahan desentralisasi, yang diwujudkan melalui kebijakan otonomi daerah ditingkat Kabupaten, dimana Kabupaten diberi porsi yang lebih besar lagi untuk mengatur daerahnya sendiri. Maka semakin luaslah potensi bagi terbentuknya daerah Kabupaten baru. Oleh karena itu moment ini direspon oleh masyarakat seluruh lapisan di daerah Morowali untuk memperjuangkan kembali aspiral lamanya, yakni pembentukan Kabupaten Poso. Dan akhirnya perjuangan dan aspirasi masyarakat daerah ini berhasil, yakni dengan keluarnya kebijakan Pemerintah Pusat untuk membentuk daerah Morowali, berdiri sebagai Kabupaten sendiri, yang diberi nama Kabupaten Morowali, berdasarkan hasil pemikiran dan kesepakatan seluruh lapisan masyarakat.

Keputusan Pemerintah Pusat untuk membentuk Kabupaten Morowali ini kemudian dituangkan ke dalam UU RI Nomor 51 Tahun 1999. Setelah terbentuknya Kabupaten Morowali, langkah selanjutnya mempersiapkan perangkat wakil rakyat di DPRD dan pemilihan Bupati, Saat ini bupati terpilih pertama yang memimpin secara definitif Kabupaten Morowali adalah Andi Muhammad Abubakar dan Datlin Tamalagi sebagai wakil bupati definitif pertama dan Drs. H. Chaerudin Zen sebagai Sekertaris Kabupaten Morowali.

Lambang Daerah
Lambang daerah yang mengambarkan unsur-unsur terdiri dari:
Makna gambar:
Bintang melambangakan ketaqwaan terhadadap Tuhan Yang Maha Esa.
Tulisan “Tepe Asa Moroso” melukiskan semboyan persatuan dan kesatuan masyarakat Kabupaten Morowali yang artinya bersatu kita teguh.
Rumah Adat Morowali melambangkan tempat musyawarah untuk mencapai mufakat di bawah semboyan “Tepe Asa Moroso”.
Padi dan Kapas melambangkan kesejahteraan dan keadilan.
Lekukan-lekukan pada luar melambangkan kondisi topografi kabupaten morowali yang bervariasi.
Pohon palem melambangkan potensi pertanian yang merupakan salah satu unggulan kekayaan wilayah Kabupaten Morowali.
Perahu melambangkan potensi perikanan dan kelautan.
Padi jumlah 12 (dua belas), kapas jumlah 10 (sepuluh), dan tiang rumah adat berjumlah 9 (sembilan) melambangkan tanggal, bulan, tahun terbentuknya Kabupaten Morowali 12 Oktober 1999.

Makna warna
Warna putih melambangkan ketulusan dan tekad masyarakat morowali membangun daerahnya untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
Warna merah, hitam, dan kuning melambangkan warna khas seni dan budaya sebagai simbol kesatriaan, keteguhan, dan kematangan dalam membela kebenaran dan keadilan menuju kejayaan.
Warna hijau melambangkan potensi kehutanan dan perkebunan.
Warna coklat melambangkan potensi barang tambang.
Warna biru melambangkan potensi kelauta.

Drs. H. Anwar Hafid
Bupati Morowali

Drs. S.U. Marunduh M.Hum
Wakil Bupati Morowali

Geografi dan Topografi
A. Kondisi Geografi
Batas dan Luas Wilayah secara administratif Kabupaten Morowali memiliki batas wilayah sebagai berikut :Arah            Perbatasan
Utara   Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Tojo Una-Una
Selatan            Berbatasan dengan wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan
Barat   Berbatasan dengan Perairan Teluk Tolo dan Kabupaten Banggai
Timur   Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Poso, Tojo Una-Una, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah

Luas daratan Kabupaten Morowali diperkirakan kurang lebih 15.490,12 km2 atau sekitar 22,77 persen dari luas daratan Propinsi Sulawesi Tengah. Luas Wilayah Kabupaten Morowali menempati urutan pertama bila dibandingkan dengan luas daratan kabupaten / kota lainnya di Sulawesi Tengah.

B. Topografi Wilayah

Wilayah Morowali terdiri dari 13 kecamatan, terdapat 3 kecamatan yang merupakan daerah kepulauan, yaitu Kecamatan Bungku Selatan, Kecamatan Menui Kepulauan, Kecamatan Bungku Utara. Gambar berikut ini menjelaskan perbandingan luas wilayah daratan per kecamatan:

Gambar 1.1 Persentase Perbandingan Luas Wilayah daratan Per Kecamatan di Kabupaten Morowali
Sumber : BPS Kab. Morowali (Diolah)

Sebagian besar wilayah Kabupaten Morowali merupakan wilayah pedesaan dengan kondisi geografis dan topografi yang berbeda-beda. Adapun jumlah desa per kecamatan dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.1 Jumlah Desa per-Kecamatan Berdasarkan Keadaan Geografis dan TopografiGeografis
No       Kecamatan      Pantai  Lembah           Bukit   Daratan           Total
(kol 3+4+5+6)
(1)        (2)        (3)        (4)        (5)        (6)        (7)
1          Menui Kepulauan        19        -           -           -           19
2          Bungku Selatan           32        -           1          -           33
3          Bahodopi        10        -           -           2          12
4          Bungku Tengah           23        -           1          5          29
5          Bungku Barat  9          -           -           1          10
6          Bumi Raya      5          -           3          5          13
7          Witaponda      4          -           -           5          9
8          Lembo -           3          7          14        24
9          Mori Atas        -           2          6          12        20
10        Petasia 13        4          2          9          28
11        Soyo Jaya        3          1          5          -           9
12        Bungku utara  8          -           2          10        20
13        Mamosalato     6          4          2          2          14

Kab. Morowali            132      14        29        65        240


Secara Topografi
No       Kecamatan      Pantai  Lembah           Total (kol 3+4)
(1)        (2)        (3)        (4)        (5)
1.         Menui Kepulauan        16        3          19
2.         Bungku Selatan           14        19        33
3.         Bahodopi        12        -           12
4.         Bungku Tengah           22        7          29
5.         Bungku Barat  10        -           10
6.         Bumi Raya      13        -           13
7.         Witaponda      7          2          9
8.         Lembo 17        7          24
9.         Mori Atas        11        9          20
10.       Petasia 16        12        28
11.       Soyo Jaya        6          3          9
12.       Bungku utara  17        3          20
13.       Mamosalato     8          6          14

Kab. Morowali            169      71        240


Sumber : BPS Kab. Morowali (Diolah)

C. Gambaran Umum Demografis

Berdasarkan jumlah luas wilayah 15.490,12 Km2, maka kepadatan penduduk Kabupaten Morowali sekitar 12 jiwa/Km2. Struktur umur dapat dikelompokkan menjadi kelompok usia produktif (15-54 tahun) dan usia non produktif (0-14 tahun dan > 54 tahun). Kelompok usia produktif di Kabupaten Morowali sejumlah 94.737 jiwa (57,23 %), sedangkan kelompok usia non produktif sejumlah 69.266 jiwa (41,82 %). Tingkat ketergantungan usia non produktif terhadap usia produktif di Kabupaten Morowali relatif cukup tinggi yaitu 75 : 100. Dari data tersebut, terlihat bahwa struktur penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Morowali, dapat dikatakan cukup berimbang. Dimana jumlah laki-laki sebanyak 85.502 jiwa (51,65 %) dan perempuan sebanyak 80.040 jiwa (48,35 %) dengan sex ratio yang hampir seimbang.

Tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Morowali dapat dikatakan relatif masih rendah. Berdasarkan data yang ada, jumlah penduduk yang berpendidikan di bawah SMU/SMK sederajat (SLTP, SD termasuk didalamnya mereka yang tidak / belum pernah sekolah) berjumlah 121.764 jiwa (89,09 %). Sedangkan yang berpendidikan SMU sederajat ke atas (D1, D2, D3, S1 dan S2) berjumlah 14.91 2 jiwa (sekitar 10,91 %). Adapun prosentase tingkat pendidikan penduduk per kecamatan dapat dilihat pada gamber berikut :

Gambar 1.2 Perbandingan Jumlah Penduduk per Kecamatan
Sumber : BPS Kab. Morowali