Tentang Kaimana
23 September 2011
Secara morfologi Kabupaten Kaimana meliputi wilayah datar hingga berbukit-bukit dan bahkan bergunung, dengan kemiringan lereng bervariasi mulai dari < 2% hingga di atas 70% dengan ketinggian tempat berkisar antara 0 – 2.800 m di atas permukaan laut. Sesuai dengan peta Kondisi Medan (Gambar 2-3), morfologi Kabupaten Kaimana dapat dibedakan menjadi 5 kelompok, yaitu:
Wilayah Datar
Wilayah ini mempunyai relief datar dengan kemiringan lereng < 2% dengan ketinggian tempat berkisar antara 0 – 50 m dpl. Daerah ini berada di sepanjang sungai, dataran bergambut dan sebagian kecil di daerah pesisir pantai. Kondisi penutupan lahan ini merupakan hutan rawa, hutan mangrove dan sebagian telah digunakan masyarakat berupa ladang. Luas wilayah areal ini mencapai 2.241 Km2 (12,11%) dengan penyebaran terluas di Kecamatan Teluk Etna.
Wilayah Bergelombang
Wilayah bergelombang dengan kemiringan lereng dominan berkisar antara 2-8% dan berada pada ketinggian tempat antara 0 – 150 m dpl. Kondisi penutupan lahan ini berupa hutan dataran rendah. Daerah ini tersebar di 4 kecamatan dengan luas areal 3.610 Km² (1,95%).
Wilayah Bergelombang hingga berbukit kecil
Wilayah ini menempati areal yang sangat sempit yang berada di Kecamatan Teluk Etna bagian utara, yaitu di sekitar Desa Urubika, Yapima dan Desa Ure. Kemiringan lereng daerah ini berkisar antara 9 – 15% (0,40%) dengan ketinggian tempat 20 -800 m dpl, kondisi penutup lahan berupa kebun dan belukar.
Wilayah Berbukit
Wilayah ini berbukit-bukit dengan kondisi lahan terjal dan mempunyai kemiringan lereng antara 15 – 25% dan setempat hingga 40%, dengan ketinggian tempat 5 – 600 m dpl. Daerah ini penyebarannya paling luas mulai dari bagian tenggara hingga barat daya seperti di Kecamatan Buruway dan Kecamatan Kaimana dengan luas areal 1503,9 Km² (8,61%) dengan penutupan lahan berupa hutan sekunder dan hutan primer.
Wilayah Berbukit Hingga Bergunung
Daerah ini mempunyai bentuk wilayah berbukit-bukit hingga bergunung dengan kemiringan lereng > 40% dan setempat bisa mencapai 70%. Ketinggian tempat 100 m – 2.800 m dpl. Daerah seperti ini tersebar luas di bagian utara merupakan Gunung Wagura Kote dan sebelah barat merupakan pegunungan Kumawa dengan luas areal 14.415,8 Km² (77,92%).
Wilayah Kabupaten Kaimana sebagian besar berada pada kemiringan lereng lebih dari 40%.
http://www.kaimanakab.go.id/
Sekelumit Kabupaten Kaimana
22 September 2011
Kabupaten Kaimana merupakan kabupaten hasil pemekaran wilayah Kabupaten Fakfak. Kabupaten ini pernah diabadikan dalam sebuah lagu yang menceritakan keindahan senja di Kaimana. Memang jika ditilik dari letak geografis dan bentuk wilayahnya terlihat indah dan masih banyak sekali potensi yang belum tergali secara maksimal. Berikut ini sedikit gambaran mengenai kondisi masyarakat yang berada di kabupaten Kaimana.
Kondisi Masyarakat
Adat istiadat di Kabupaten Kaimana yang oleh karena letaknya yang strategis sebagai tempat persinggahan (transit) telah mendapat pengaruh budaya dari luar (interaksi sosial) sehingga nilai-nilai adat asli daerah ini telah terakulturasi oleh nilai-nilai budaya sekitar.
Penduduk yang bermukim di daerah pegunungan pedalaman belum banyak dipengaruhi oleh interaksi dari luar, sedangkan penduduk daerah pesisir telah banyak mendapat pengaruh tersebut melalui perkawinan, seni musik/ tari maupun cara berbusana.
Kondisi sosial ekonomi penduduk wilayah Kabupaten Kaimana umumnya bergerak dalam bidang perikanan dan pertanian yang sifatnya subsistem, perkebunan tradisional, buruh bangunan dan buruh pelabuhan. Sedangkan dunia usaha umumnya ditekuni oleh penduduk asal bugis, jawa, dan WNI keturunan. Dengan berhembusnya arus reformasi maka telah pula diberdayakan sejumlah putra daerah asli Kaimana untuk menekuni bidang leveransir dan developer.
Secara umum, kondisi ekonomi penduduk di kampung-kampung maupun di kota Kabupaten Kaimana bersifat usbsistem yaitu sebagai petani maupun nelayan, artinya hasil produksi pertanian maupun perikanan umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga secara terbatas dan konsumtif, sebagian kecil penduduk lainnya menekuni lapangan pekerjaan sebagai PNS, pedagang, buruh bangunan dan pelabuhan serta sektor informal lainnya.
Mata pencaharian penduduk di wilayah Kabupaten Kaimana umumnya pada sektor pertanian, perikanan, perdagangan, jasa. Sektor pertanian dan perikanan masih bersifat tradisional. Sedangkan dunia usaha umumnya ditekuni oleh penduduk asal bugis, jawa dan Warga Negara Indonesia Keturunan. Dewasa ini telah diberdayakan sejumlah putera daerah untuk menekuni bidang leveransir dan developer.
Secara umum, kondisi ekonomi penduduk ppedesaan hingga saat ini masih bersifat tradisional (pertanian dan perikanan), artinya hasil produksi pertanian dan perikanan umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga secara terbatas, sedangkan penduduk perkotaan di Kabupaten Kaimana sebagian lainnya menekuni lapangan pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil, Pedagang, Buruh bangunan dan pelabuhan serta sektor informal lainnya.
Komposisi pemeluk agama di Kabupaten Kaimana terlihat cukup beragam yakni Islam, Kristen Portestan, Katholik, Hindu dan Budha. Kondisi kerukunan dan toleransi umat beragama berjalan baik yang tidak didapati di wilayah Indonesia lainnya.
http://www.kaimanakab.go.id/
SKPD
Visi, Misi dan Motto
Visi:
“xxxxxxxxxxxx”.
Misi:
I.Tata Kelola Sistem Pemerintahan yang Bersih dan Beriwibawa.
Strategi Pendekatan:
Remaindset birokrasi untuk melayani.
Program yang ter-integrated.
Struktur pembiayaan yang menguntungkan rakyat.
Pendekatan pembangunan (project oriented vs CD).
“One stop solution”.
Reformasi sistem keuangan daerah.
Program Utama :
Pembentukan dan penataaan PERDA serta peningkatan kesadaran hukum dan HAM.
Meningkatkan Perencaan, pengendalian dan pengawasan pembangunan bersama masyarakat.
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur yang mendukung pelayanan publik.
Peningkatan kualitas sumber daya aparatur.
Pengelolaan program OTSUS dan pengembangan kerjasama antar daerah.
Pengelolaan keuangan, inventarisai kekayaan daerah dan penantaan sistem pengadaan barang dan jasa.
Program Pemberdayaan Kampung (PPK).
II. MENINGKATKAN KUALITAS SDM KAIMANA
Strategi Pendekatan :
Bidang Pendidikan (formal & in-formal).
Bidang Kesehatan (formal & in-formal).
Perbaikan gizi & penyediaan obat-obatan.
Mendekatkan & meningkatkan pelayanan kesehatan.
Komponen Masyarakat yang terlibat Anak Usia Sekolah (SD s/d PT), Pendidikan non-formal (komunitas masy dan kelompok profesi), Dokter & Paramedis, Dukun Beranak, Ibu Hamil & Balita, Masyarakat
Program Utama :
Wajib belajar pendidikan dasar 12 tahun dan pendidikan tinggi.
Penyediaan tenaga pengajar, media belajar dan fasilitasnya yang memadai.
Meningkatkan kompetensi tenaga pengajar.
Pengembangan SDM Birokrat sesuai kebutuhan.
Peningkatan kapasitas komunitas masyarakat dan kelompok profesi melalui pelatihan.
Pengembangan pendidikan asrama (pola satu atap).
Penyediaan dan peningkatan kapasitas Dokter dan Paramedis.
Pengadaan fasilitas kesehatan yang memadai.
Penyediaan dan pengembangan Posyandu.
Peningkatan kesejahteraan dokter dan paramedis.
III.Meningkatkan ekonomi rakyat guna memperkuat ekonomi daerah
Strategi Pendekatan :
Penguatan dan Pengembangan ekonomi rakyat.
Mengembangkan dan melaksanakan regulasi di bidang ekonomi dan perdagangan.
Komponen Masyarakat yang terlibat Private sector , PEMDA dan masyarakat
Program Utama :
Program pengembangan investasi sektor agrobisinis guna perluasan lapangan kerja.
Pengembangan program ketahanan pangan dan peningkatan. pendapatan rumah tangga.
Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
Pengelolaan sumberdaya kehutanan dan perkebunan secara berkelanjutan.
Pengembangan industri kecil dan sektor jasa.
Pengembangan pola tata niaga produk primer.
Pengembangan pariwisata.
Pengembangan koperasi , UKM, BUMD dan lembaga keuangan non-bank.
Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan Penguatan investasi di daerah untuk kebutuhan PAD.
Pengembangan infrastrukur wilayah : transportasi (pelabuhan laut), komunikasi, pengelolaan sumber daya air (listrik, energi, air bersih).
Menyediakan tenaga pendamping guna memberikan advice dan konsultasi (micro finance & micro entepreneurship).
IV. Memanfaatkan, mengelolah, dan melestarikan SDA dan LH secara bijaksana dan berkelanjutan
Strategi Pendekatan :
Penyediaan data potensi SDA dan LH.
Penataan ruang daerah.
Pendidikan dan latihan LH.
Komunitas masyarakat dan private sector.
Kondisi topografis dan geografis.
Ekosistem SDA laut dan darat.
Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Program Utama :
Perencanaan pembangunan daerah dan investasi ramah lingkungan.
Penyadaraan dan pendidikan pembangunan berkelanjutan (ESD).
Konservasi perlindungan alam.
Penegakan hukum dan aturan.
Pengembangan sumber daya (flora fauna) yang dapat di budidaya yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Pengendalian pertambahan penduduk.
Pengendalian erosi dan sedimentasi.
Memperbaiki ekosistem SDA yang rusak.
Pengelolaan untuk meningkatkan kualitas lingkungan akibat pencemaran.
V. Peningkatan Kehidupan Sosial yang Berlandaskan Ideologi, Agama dan Budaya
Strategi Pendekatan :
Penelitian dan Penyediaan data sosial.
Penataan pranata sosial.
Menjamin keharmonisan kerukunan hidup antar umat beragama.
Komponen Masyarakat yang terlibat Komunitas masyarakat sipil, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat
Program Utama :
A. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, serta apresiasi terhadap adat dan budaya daerah dengan program-program sbb:
Peningkatan pemahaman penghayatan dan pengamalan ajaran agama.
Peningkatan kerukunan hidup internal dan antar umat beragama.
Menjaga dan mengembangkan nilai-nilai tradisional serta apresiasi seni budaya daerah.
B. Memelihara iklim sospol dan ideologi yang kondusif serta mengembangkan sistem politik.
C. Menguatkan tatanan kehidupan masyarakat dan lingkungan sosial untuk mendukung terpeliharanya ketertiban umum :
Memelihara ketentaraman dan ketertiban umum.
2. Memberi perlindungan terhadap perkembangan sosial, perempuan, anak dan remaja
3. Memberi dukungan terhadap pengembangan lembaga sosial keagamaan
D. Pemenuhan kebutuhan Sosial Kemasyarakatan;
1. Mendukung kehidupan anak yatim piatu, lansia,cacat, dll
2. Bantuan perumahan layak huni
Motto:
Menjadi yang termaju di selatan Papua pada 2010
SKPD
Satuan Perangkat Kerja Daerah Kabupaten Kaimana sesuai Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2008 adalah:
1. DINAS PENDIDIKAN
2. DINAS KESEHATAN
3. DINAS PEKERJAAN UMUM
4. DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN KETAHANAN PANGAN
5. DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
6. DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
7. DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, UKM DAN PENANAMAN MODAL
8. DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA
9. DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
10. INSPEKTORAT
11. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LINGKUNGAN HIDUP
12. BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA.
13. KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
14. KANTOR KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH
15. KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
16. KANTOR KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
17. KANTOR KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
18. KANTOR PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
19. SEKRETARIAT DAERAH
a. ASISTEN BIDANG PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN, KESRA DAN PEREKONOMIAN
1) BAGIAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
2) BAGIAN ADMINISTRASI KESEJAHTERAAN RAKYAT
3) BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
4) BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DAN SUMBER DAYA ALAM
b. ASISTEN BIDANG ADMINISTRASI UMUM
1) BAGIAN UMUM
2) BAGIAN HUMAS, PROTOKOL DAN ARSIP
3) BAGIAN KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN
4) BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI
20. SEKRETARIAT DPRD
21. DISTRIK KAIMANA
22. DISTRIK BURUWAY
23. DISTRIK TELUK ARGUNI
24. DISTRIK ETNA
25. DISTRIK KAMBRAUW
26. DISTRIK ARGUNI BAWAH
27. DISTRIK YAMOR
28. KELURAHAN KAIMANA KOTA
29. KELURAHAN KROOY